Dipagi yang dingin ini, dg ditemani segelas red label. Kuamati ruangan kelab dan kuamati orang2 yg sedang berajojing ria diiringi dengan lagu yang memekakkan telinga dan membuat jantung berdebar2. Sungguh aneh rasanya, mungkin aku bisa dibilang munafik ketika kukatakan bahwa aku membenci tempat seperti ini, ditengah2 keramaian orang2 yg tidak kukenal disaat membutuhkan kesendirian.
Melihat orang2 melakukan suatu hal dengan sebebas2nya, memang sedikit terbesit dalam hati kecilku aku juga bisa seperti itu, tapi apa yg bisa kudapatkan? Sesaat masalah bisa terlupakan, tetapi apakah bisa terselesaikan? Sehingga suatu saat akan terjegal dengan tumpukan masalah baru.
Kuminum seteguk cairan dari gelasku, kurasakan hangatnya melalui kerongkonganku hingga sampai lambungku. Sempat kaget ketika ada seorang cewe datang dan mau ajojing didepanku, aku tak tahu saat itu aku harus senang atau benci, kutolak dengan halus. Meskipun alkohol sudah mengalir di otak, semua masi bisa terkontrol.
Kuamati sekitar, kulihat ada cewe yang sudah terpengaruh minumannya, seorang cowo yang sudah tumbang, beberapa pasangan yg sedang grepe2. Dari mereka memang masih ingat tuhannya, apakah ini yg disebut keputus asaan?